Asli Minang Community
Ada banyak tempat wisata di Ranah Minang Sumatera Barat, tapi sayang, masih ada beberapa keindahan yang sering terlupa, atau jarang kita ketahui.
Nagari Maek nan Banyak Menhir
Nagari “Maek”, ada juga yang meng-Indonesiakan jadi “Mahat” (tapi lucu), adalah sebuah nagari yang berada di Kecamatan Bukit Barisan. Nagari ini berada di Kabupaten Lima Puluah Koto.
Jelajah nan Sulit
Walau jaraknya kira-kira hanya 42 km dari pusat kota Payakumbuh. Tapi untuk dapat mencapai lokasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat jalan menuju daerah yang terdapat di sebuah lembah ini harus melalui jalan berliku, mendaki dan menuruni bukit, medan yang cukup sulit.
Meski sebagian jalannya sudah beraspal mulus, tetapi masih ada kondisi jalan yang rusak parah, sehingga supir harus beberapa kali turun untuk memastikan bahwa mobil dapat melintasi jalan dengan aman.
Perjalanan yang membutuhkan waktu yang cukup lama tersebut sama sekali tidak mampu melahirkan rasa bosan, pasal pemandangan yang menakjubkan terhampar di sepanjang perjalanan.
Dipagari Gunung dan Dialiri Sungai
Alam yang asri di selingkar perbukitan sungguh menawan, cahaya matahari yang jatuh pada salah satu sisi bukit-bukit kecil membuat bukit seolah hijau menyala dan bukit yang lebih tinggi berwarna keabu-abuan nampak dari kejauhan.
Kawasan nan permai ini dipagari oleh perbukitan dan mempunyai tiga anak sungai , yaitu Batang Kincuang, Batang Sugak dan Batang Penawan yang ketiganya masuk ke Batang Maek sebagai sungai terbesar, selain keindahan alam yang mempesona Nagari Mahat juga memiliki situs peninggalan kepurbakalaan yang dapat dijadikan sebagai objek wisata budaya dan penelitian.
Beribu Menhir
Di Kenagarian Maek yang luasnya 115,92 Km2 tersebar peninggalan Kepurbakalaan berupa; Menhir, Batu Dakon, Lumpang Batu, Punden Berundak-undak, Batu Tapak, Batu Jajak Ayam, Balai-balai Batu pembagian wilayah empat Niniak Luak Limo Puluah, Masjid Kuno dan Pesanggerahan masa Pemerintahan hindia Belanda.
Dibandingkan dengan daerah lain di Kabupaten Lima Puluh Kota, Nagari Maek menjadi istimewa, karena memiliki Menhir terbanyak di Kabupaten Lima Puluh Kota hingga dijuluki nagari seribu menhir yang tersebar di setiap jorong di Nagari Mek.
Sekarang, Kondisi Jalan Sudah Lebih Baik
Nagari Maek yang dulu jalan tanah dan batu-batu besar, sekarang sudah mulus oleh aspal. Tepi-tepi tebing yang berhadapan langsung dengan jurang dalam sudah diberi pembatas.
Begitu pula untuk komunikasi dengan ponsel, dahulu harus mencari lokasi tinggi dan memanjat pohon agar bisa telpon-telponan, sekarang jaringan sudah bagus.
Lebih oke lagi, kini dari Nagari Maek sudah bisa update status dijejaringan sosial melalui handpone selular.
Nagari Maek kini, jauh berbeda dengan Nagari Maek masa lalu. Daerah ini sekarangsudah jauh maju. Nagari Maek memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Terutama dari keindahan alam.
Belum sampai disana, Nagari Maek juga dikenal daerah peradaban. Ada lebih kurang 100 menhir yang tersebar di Nagari Maek. “Menhir adalah batu besar yang ditancamkan didalam tanah. Ini peninggalan nenek moyang ketika masa peradaban lalu,” ucap warga setempat.
Beberapa tahun belakangan ini apalagi memasuki 2016 ini, Nagari Maek jadi daerah tujuan wisata bagi masyarakat. Terutama masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota. Tak jarang juga, banyak ahli-ahli dari luar negara berdatangan ke Nagari Maek.