Asli Minang Community
Ada pesona wisata indah nan berlokasi di Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu ada nagari awak yang mendapat julukan “Kampuang Di Ateh Awan” atau Negeri Di Awan.
Ada beberapa nagari yang berada dalam kawasan wisata ini, seperti Nagari Limau Gadang dan Nagari Asam Kumbang.
Warga setempat dan para turis menyebut sebagai “kampung di atas awan”. Karena saat pagi menjelang siang akan menyaksikan awan berada di bawah nagari, sedangkan ketika cuaca panas akan terlihat pemandangan yang menakjubkan.
“Rancak bana, sejauh mata memandang ke bawah bakal terlihat hamparan pemandangan lahan pertanian, sungai serta perbukitan hijau”
Bahkan kawasan ini semakin ramai dikunjungi oleh turis atau wisatawan lokal, maupun mancanegara untuk menikmati keindahan alam pergunungannya yang masih asri.
Untuk menarik minat wisatawan berkunjung, masyarakat Pancung Taba membangun rumah di atas pohon untuk bersantai serta melepaskan lelah sambil menikmati hidangan ringan yang disajikan oleh pedagang yang ada di lokasi itu.
Jalan Kabupaten nan Kurang Elok
Tapi sayang, pesona nan indah, tidak diiringi oleh accessibility atau jalan akses transportasi menuju objek wisata tersebut.
Menurut keterangan yang didapat dari salah seorang warga yang bernama Asrial (43) yang merupakan warga Limau-limau, mengatakan bahwa kerusakan jalan menuju kampung mereka sudah berlangsung lama, namun belum ada tanda-tanda diperbaiki.
Warga tersebut menyampaikan dengan antusias pada Hari Selasa tanggal 8 November 2016:
“Kondisi jalan sangat membahayakan terhadap penguna jalan, apalagi kampung mereka berada pada ketinggian 1500 meter dari permukaan laut”
“Pemukiman kami seperti berada di atas awan dengan tanjakan yang cukup tajam. Ini sangat rawan terhadap kecelakaan, apalagi kondisi jalan yang rusak, jelas sangat beresiko tinggi serta membahayakan,”
Ruas Jalan nan Rusak
Menurut pantauan di lapangan, kondisi ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Kenagarian Asam Kumbang menuju kenagarian Limau Gadang, kecamatan Bayang Utara, semakin parah.
Padahal kawasan ini di kenal wisatawan dengan julukan “Kampung Di Atas Awan”.
Selain itu, pada jalur yang sama kerusakan jalan juga terdapat dari Koto Ranah menuju Muara Air, jalannya sempit dan banyak lobang dengan posisi bibir jalan berada pada jurang yang curam.
Bahaya Bagi Pengendara
Melihat kondisi jalan tersebut, maka bagi setiap pengendaran kurang waspada, dikhawatirkan bakal jatuh masuk ke dalam jurang yang berada pada sisi jalan.
Keterangan dari Camat Setempat
Melalui wawancara, Camat Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan yang bernama Ronald Bernando mengatakan:
“Ruas jalan dari Asam Kumbang menuju Muara Air itu sudah menjadi jalan provinsi yang dipersiapkan sebagai jalan alternatif yang menghubungkan Pasar Baru Bayang menuju Alahan Panjang kabupaten Solok”
Sementara itu, jalan dari Muara Air menuju kampung Limau-limau, merupakan jalan kabupaten yang yang perlu menjadi perhatian serius
Pemda Pessel untuk dapat membebaskan masyarakat kampung Ngalau Gadang, masyarakat Limau-limau dan Pancung Taba dari keterisoliran dan keterbelakangan.
Pak Camat pun menyampaikan:
“Kampung Limau Limau di kenagariam Limau Gadang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi wisata. Daerah ini berada pada ketinggian,”.
Menambahkan Pak Camat, “masyarakat sangat mengharapkan kepada Pemda Pessel untuk dapat memperbaiki jalan yang rusak tersebut supaya menjadi jalan yang memadai.”
Begitulah harapan besarnya, setidaknya akan dapat menekan angka kecelakaan bagi penguna jalan, dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pessel.
Kampung diatas awan ini mengingatkan saya pada dataran tinggi Dieng yang disebut juga negeri diatas awan.
Saya pernah hadir di festival budaya di Dieng. Selain acara budaya ada juga pergelaran jazz, namanya Jazz Diatas Awan…
Salam dari saya di Sukabumi,
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Dulu saya 10 tahun di Bandung, sering nonton festival jazz, tapi belum sempat ke Dieng, jadinya pengen juga. Makasih